Hmm..
penyesalan... sepertinya setahun lalu gue udah pernah ngepost tentang ini..
tapi sekarang gue mau melanjutkannya.. Mungkin kalian bertanya-tanya apa hubungannya antara gambar puppet atau wayang dengan postingan ini? Simaklah narasi berikut ini (azekk :v)
Sedih ga sih kalo mikir tentang apa yang
telah kita lakukan di masa lalu? Sedih ga sih kalo yang kita pikirkan adalah
kenangan atau masa lalu yang buruk? Sedih ga sih kalo kita mengenang tentang
berbagai hal bodoh atau hal yang ternyata salah namun kita telah lakukan di
masa lalu? Yes.. that's what I feel.. I feel like a dumb.. No No.. dont feel
like that..
Yes.. gue merasa bodoh... ketika
gue menjadi seorang yang pendiam di saat gue kecil hingga remaja pertengahan
sekarang ini.. Selama gw pendiem, ternyata banyak hal yang gue lewatkan..
misalnya saja keseruan-keseruannya, canda-candaannya, bahkan tantangan-tantangan
yang telah gue miss ketika kecil, khususnya ketika SMA. Banyak hal yang awalnya
gue sangka ga berguna, ternyata malah bikin ngangenin, ketika sudah beranjak 15
tahun keatas ini. I feel like... "why wouldn't I do dat?" hmmm..
sempat pula terpikir dalam benak pikiran gue seperti ini.. "Why does the
time fly so fast?".. Hmm tapi mau bagaimana lagi.. waktu akan terus
berjalan dan takkan pernah berhenti bukan?
Di saat gue kecil, gw punya mindset, yakni "Diam adalah emas." namun gue tidak melihat latar belakang dari pernyataan tersebut. Benar. Latar belakang dari pernyataan tersebut adalah agar seseorang mampu berpikir secara jernih ketika menghadapi sebuah problem. Namun yang gue lakukan adalah.. menerapkan mindset tersebut untuk setiap hari, bukannya menghadapi sebuah problem yang spesifik. Gue merasa bodoh atau gimana ya.. tapi semua telah terjadi. Gue sangat anteng buat menjadi seorang pendiam parah. Pendiam yang gue maksud adalah pendiem sekaligus tertutup, sehingga bisa disebut pula bahwa ketika gue dulu, gue adalah seorang yang begitu introvert. Gue tidak mengerti tentang keadaan sekitar, gue sangatlah tertutup terhadap lingkungan di sekitar.
Kalau introvert pada umumnya kan, masih mengetahui tentang informasi sekitar dan bisa memikirkannya di dalam benak mereka. Banyak dari teman-teman gue yang menurut gue seperti itu. Seintrovert-introvertnya, masih mengenal keadaan sekitar, up to date, dan tentunya peduli pada keadaan sekitar, misalnya saja ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan mendadak, orang tersebut langsung menghampiri dan membantunya, namun di luar itu tetap tertutup. Namun apa yang terjadi dalam diri gue? Gue tidaklah seperti itu ketika dulu..
Puncak keintrovert-an gue adalah ketika SMP. Kalau pas SD, mungkin masih bisa ditoleran, namun pas SMP sebaiknya gue bisa berkembang dong. Namun alhasil, tidaklah demikian. Just a bit. Gue sangat anti sosial, bahkan kadangkala gue tidak mengenal orang yang ternyata sejemputan sama gue dulu. Gue baru kenal sekitar 3-5 bulan kemudian. Itu kan waktu yang cukup lama bukan? Di lain hal, gue adalah orang yang sangat cuek terhadap keadaan sekitar. I dont give a f'k.. Karena cuek yang parah itu, bisa dibilang gue adalah orang yang egois, hanya mementingkan diri sendiri, padahal kan gue juga sering ditolong sama orang, namun gue tidak menolong dengan baik. Akibatnya apa? Kawan yang gue dapet selama SMP sangatlah dikit, gue hanya sekedar tau nama dari setiap orang yang gue tau.
Gue ga pernah kenalan sama orang. Selalu orang tersebut yang kenal gue duluan. Padahal sebetulnya, ga semua orang mau kenalan sama gue. Banyak juga yang ternyata seperti gue ini. Alhasil, tidak ada komunikasi satu sama lain jadinya, lebih parah. Untuk mendapatkan kawan saja susahnya minta ampun dulu, apalagi mencari seorang sahabat? Huhhh.. tapi yasudahlah itu sudah berlalu... Tatkala gue pun sedih melihat diri gue yang dulu seperti itu.. apa yang akan terjadi ke depannya kalau begini terus?
Di saat gue kecil, gw punya mindset, yakni "Diam adalah emas." namun gue tidak melihat latar belakang dari pernyataan tersebut. Benar. Latar belakang dari pernyataan tersebut adalah agar seseorang mampu berpikir secara jernih ketika menghadapi sebuah problem. Namun yang gue lakukan adalah.. menerapkan mindset tersebut untuk setiap hari, bukannya menghadapi sebuah problem yang spesifik. Gue merasa bodoh atau gimana ya.. tapi semua telah terjadi. Gue sangat anteng buat menjadi seorang pendiam parah. Pendiam yang gue maksud adalah pendiem sekaligus tertutup, sehingga bisa disebut pula bahwa ketika gue dulu, gue adalah seorang yang begitu introvert. Gue tidak mengerti tentang keadaan sekitar, gue sangatlah tertutup terhadap lingkungan di sekitar.
Kalau introvert pada umumnya kan, masih mengetahui tentang informasi sekitar dan bisa memikirkannya di dalam benak mereka. Banyak dari teman-teman gue yang menurut gue seperti itu. Seintrovert-introvertnya, masih mengenal keadaan sekitar, up to date, dan tentunya peduli pada keadaan sekitar, misalnya saja ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan mendadak, orang tersebut langsung menghampiri dan membantunya, namun di luar itu tetap tertutup. Namun apa yang terjadi dalam diri gue? Gue tidaklah seperti itu ketika dulu..
Puncak keintrovert-an gue adalah ketika SMP. Kalau pas SD, mungkin masih bisa ditoleran, namun pas SMP sebaiknya gue bisa berkembang dong. Namun alhasil, tidaklah demikian. Just a bit. Gue sangat anti sosial, bahkan kadangkala gue tidak mengenal orang yang ternyata sejemputan sama gue dulu. Gue baru kenal sekitar 3-5 bulan kemudian. Itu kan waktu yang cukup lama bukan? Di lain hal, gue adalah orang yang sangat cuek terhadap keadaan sekitar. I dont give a f'k.. Karena cuek yang parah itu, bisa dibilang gue adalah orang yang egois, hanya mementingkan diri sendiri, padahal kan gue juga sering ditolong sama orang, namun gue tidak menolong dengan baik. Akibatnya apa? Kawan yang gue dapet selama SMP sangatlah dikit, gue hanya sekedar tau nama dari setiap orang yang gue tau.
Gue ga pernah kenalan sama orang. Selalu orang tersebut yang kenal gue duluan. Padahal sebetulnya, ga semua orang mau kenalan sama gue. Banyak juga yang ternyata seperti gue ini. Alhasil, tidak ada komunikasi satu sama lain jadinya, lebih parah. Untuk mendapatkan kawan saja susahnya minta ampun dulu, apalagi mencari seorang sahabat? Huhhh.. tapi yasudahlah itu sudah berlalu... Tatkala gue pun sedih melihat diri gue yang dulu seperti itu.. apa yang akan terjadi ke depannya kalau begini terus?
Akibat lain dari keintrovert-an gue apa? Gue mudah
dibodohi juga ternyata. Mungkin terlihat aneh ya.. kenapa mudah dibodohin juga,
padahal di dalam kediaman gue itu, sebetulnya isi pikiran gue kebanyakan adalah
pelajaran dan permainan, berarti tau dong berarti nilai gue pas SMP bisa
dibilang bagus dan meyakinkan (lol).. dan isi otak permainan gue ini membuat
gue sering bermain games-games yang tidak membuat gue bosan (sekarang kalo
disuruh main malah cepet bosen :v)... Hmmm seems contradictive? But that's the
truth.. Dibodohi.. Ah ga suka gue sama bahasanya.. Mudah terpengaruh.
Gue adalah orang yang gampang banget dipengaruhi sehingga bisa dibilang gue
mudah dibodohi dan dibohongi sama orang-orang lain, bahkan sama kawan yang gue
terima di SMP (lol diterima :v).
Mudah terpengaruh oleh berbagai macam hal, mulai dari
hal kecil sampai hal-hal yang besar. Hal kecil, misalnya saja, kata temen gue dulu,
gue mau dijajanin, mau dibayarin, mau ditraktirin (lol ga gini juga)...
nggakk... katanya gue mau dikasih sesuatu gitu setelah gue menolongnya.. eh
taunya apa? Diundur-undur terus... sampe-sampe tuh orang lupa alias php-in
gue.. Ehhh tunggu.. tapi dulu gue ansos.. gue dulu gatau kosakata tersebut..
PHP apa itu?? Gue dulu tidak begitu tau tentang istilah-istilah gaul gitu.. gue
tertutup dan memilih untuk diam dan gue juga kaga nagihin ke mereka yang pernah
bikin janji sama gue..
Ah itu terlalu biasa.. yang ini aja deh.. gue dulu
orang yang terlalu jujur saking diemnya.. karena gue jarang berkomunikasi, gue
jadi lost communication sama yang lain dan kemampuan bersosialisasi gue
sangatlah rendah dan sangatlah buruk. Jadi ketika ada orang yang menuntut
sebuah kejujuran, misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang privasi
tentang diri gue.. gue malah menjawab jujur dengan seenaknya saja, seakan-akan
gue terbuka sama semua orang gitu, namun ada efek samping dari apa yang gue
lakukan itu. Yang ada apa? Iya.. aib gue malah disebar luaskan.. iya sih jadi
canda-candaan juga.. namun candaan tersebut bukanlah candaan, karena menyangkut
privasi dalam diri gue.
Nah kalo itu hal kecilnya, ini ada hal besarnya.. Hal
besarnya akan gue bahas di postingan selanjutnya hahahaha.. Stay tune guyss...
Lebih tepatnya ini hanyalah curhatan seorang blogger xD.. Buat kalian yang
mengalami hal serupa, tunggu kelanjutannya yaa.. :v... Bersambungg....