Hallo para pembaca semua! Setelah semester 6 ditutup dengan UAS Socif, akhirnya dengan resmi aku sudah berhasil melalui rangkaian event di semester 6 ini dengan baik dan lancar. Sesuai dengan judulnya, disini aku memberikan judul "Semester 6: The Most Chaotic Semester". Ingin tahu mengapa? Anda akan menemukan jawabannya dari kumpulan narasi yang aku tuangkan dalam bentuk beberapa paragraf di bawah ini.
Ketika aku masih di tingkat 2 (semester 3 dan semester 4) katingku selalu berkata bahwa tingkat 2 bukanlah apa-apa apabila dibandingkan dengan tingkat 3. Apalagi di STEI, dimana semester genap selalu menjadi semester terchaos tiap tahunnya. Mulai dari TPB STEI, IF tingkat 2, hingga IF tingkat 3. Kalau digambarkan secara grafik, garis chaos dari semester ganjil menuju semester genap selalu meningkat, lalu menurun sedikit di semester ganjil berikutnya, hingga menuju puncak semester genap ke-3, yaitu di semester 6. Awalnya aku tidak begitu percaya akan ketakutan dan kekhawatiran itu, karena aku percaya bahwa itu hanyalah masalah manajemen. Masalah manajemen di semester 6 tentu saja berbeda dari semester-semester sebelumnya. Mau tahu lebih lanjut? Mari kita mulai dari awal!
Perkenalan Background di Semester 6
Berikut ini adalah daftar mata kuliah yang aku ambil selama semester 6.
- IF3210 - Pengembangan Aplikasi pada Platform Khusus (3 SKS)
- IF3230 - Sistem Paralel dan Terdistribusi (3 SKS)
- IF3250 - Proyek Perangkat Lunak (4 SKS)
- IF3260 - Grafika Komputer (3 SKS)
- IF3270 - Pembelajaran Mesin (2 SKS)
- IF3280 - Socio-Informatika dan Profesionalisme (3 SKS)
- IF408X - Agate Academy Game Development (3 SKS)
- Arkavidia 7.0 - Ketua Divisi Technocamp AGTS
- HMIF - Wakil Ketua Divisi Academic and Welfare
- ISO - Ketua Divisi Librarian
- Koordinator Asisten Mata Kuliah IF2211 Strategi Algoritma
- Pengajar OSN Komputer di Sekolah Asal (2x seminggu, 1 sesi 2-3 jam)
- Jobseeker (pencarian kerja untuk magang di semester pendek)
The Story Starts Here
- Senin, 07.00 - 12.00 WIB
- Selasa, 07.00 - 11.00 WIB
- Rabu, 07.00 - 12.00 WIB
- Kamis, 07.00 - 09.00 WIB
- Jumat, 07.00 - 09.00 WIB
- 6th Week (seminggu sebelum UTS)
- 10th Week (dua minggu setelah UTS)
- 14th - 15th Week (seminggu sebelum UAS)
- 1st Week s.d. 4th Week disibukkan dengan Persiapan Technocamp
- Weekend di 3th Week dan 4th Week mengawasi keberjalanan Technocamp
- Setiap bulan mengadakakan rapat seluruh asisten sekali (di pertengahan bulan)
- Setiap 2 minggu selalu mengerjakan tugas asisten untuk memeriksa tugas dan demo tugas
- Setiap minggu memiliki jatah untuk mengajar anak SMA sebanyak 2 x 2 jam dalam seminggu
- Menjelang UTS dan UAS, bertanggung jawab mengurus hal-hal terkait tutorial dan update FSA
- Setiap minggu nya apply CV ke perusahaan-perusahaan, kalau ada panggilan, harus bisa memenuhi panggilan tersebut (seperti Technical Test, Interview, dan sebagainya)
How did I survive all of them?
- Have a me time
Sebagai orang berkepribadian Introvert, sumber pencarian energiku ada ketika me time, menikmati kesendirian seperti mendengarkan musik, tidur, dan rehat dari berbagai tubes dalam 30 - 60 menit. Apabila aku benar-benar kehilangan seluruh energi, umumnya aku mengalokasikan 1/2 hari di hari Sabtu / Minggu untuk benar-benar tidak berinteraksi dengan tugas atau membahas tugas dengan teman apabila memungkinkan. Bisa digunakan pula waktunya untuk berdoa dan memohon kekuatan dari pada Nya untuk menghadapi semuanya ini. - Prioritas pengerjaan dimulai dari hal yang paling disukai
Menyenangi suatu pekerjaan adalah kunci terpenting agar suatu pekerjaan bisa cepat selesai dengan kualitas yang maksimal. Hal ini aku terapkan dalam bentuk prioritas. Pekerjaan yang paling kusukai atau yang paling bisa kukerjakan umumnya aku letakkan di paling pertama. Ada suatu kesenangan dan moodboster tersendiri apabila terdapat pekerjaan yang sudah selesai dan siap untuk dichecklist. Hal tersebut yang mendorongku untuk lanjut ke prioritas selanjutnya dengan kondisi mental dan raga yang siap dan senang untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Hal ini berlaku bukan hanya scope pekerjaan pada tugas kuliah, melainkan tugas-tugas asisten juga kulibatkan dalam prioritas pengerjaan tersebut. - Achieve the main goal first
Dahulu aku adalah orang yang perfeksionis, ingin semuanya sempurna. Tapi aku sadar bahwa ada yang lebih penting dari menyempurnakan satu hal, yaitu mencapai goal utama dari suatu pekerjaan. Misalnya aku memiliki 5 buah task berbeda yang berjalan secara bersamaan. Pertama-tama, aku memetakan terlebih dahulu tujuan-tujuan utama yang diinginkan dari setiap tasknya. Suatu tugas besar berbentuk aplikasi dikatakan sudah selesai dikerjakan apabila fungsionalitas utama dari aplikasi tersebut sudah tercapai dengan sepenuhnya. Urusan terkait bug atau edge case mungkin bisa dipikirkan nanti karena ada task-task penting lainnya yang perlu dicapai juga. - Coordination and Communication is matter and important
Ini adalah lesson terpenting dalam satu semester. 90% tugas di Informatika semester 6 berbentuk tugas kelompok sehingga sangat penting faktor koordinasi antar anggota kelompok dalam suatu tugas. Minimal pernah mengajak berkumpul dan membahas bersama-sama domain permasalahan dari tugas yang dikerjakan. Aku selalu menerapkan rule of three ketika melakukan koordinasi, yaitu:
- Memahami domain permasalahan
- Membagi domain permasalahan ke dalam kumpulan masalah kecil
- Membagi permasalahan kecil tersebut ke setiap orang untuk dipertanggungjawabkan
Ketika seluruh anggota tim mengetahui objective utama dari pekerjaan, maka performance dalam mencapai objective tersebut akan lebih baik karena lebih terarah dibandingkan sistem ambil sendiri-sendiri. Itulah sebabnya memang diperlukan setidaknya satu orang untuk lead the team dan melakukan fungsi manajemen tersebut. Apabila ada anggota yang merasa kesulitan, sangat penting untuk mengabarkan kesulitan tersebut dibandingkan hanya diam saja. Bagaimanapun itu, selalu ada jalan apabila seluruh anggota tim mau saling mengerti dan kerja sama satu sama lain. - Do It Now! Kerjakan langsung!
Pernahkah terpikir mengapa tugas yang deadlinenya mencapai 2-3 minggu ternyata bisa dikerjakan dalam 2-3 hari saja? Ya, karena memang supposed to be like that. Scope deadline itu punya maksud tertentu, mulai dari bahan pertimbangan manajemen tugas-tugas hingga pemilihan waktu-waktu untuk beristirahat dan melepaskan tugas. Banyak orang yang sudah menghabiskan waktunya untuk bermain-main di awal sehingga seolah-olah semuanya menumpuk di akhir (yang padahal tidak). Tidak ada salahnya bukan untuk mengerjakan tugas lebih awal? - Beristirahatlah
Sebagaimana Tuhan beristirahat di hari ke-7 dari 7 hari yang ada, demikian pula kita manusia. Istirahat itu penting menurutku. Istirahat dapat merefill energy baik secara mental atau raga. Tidur yang cukup adalah kunci utama agar otak tetap sehat dan fresh sehingga bisa berpikir dengan jernih ketika bekerja selanjutnya. Puji Tuhan, di semester ini rata-rata jam tidurku ada di kisaran 7 jam. Tidur tercepatku adalah 4 jam (yaitu pada salah satu hari dari deadly weekend yang ada). - Have Support System
Nah, ini penting banget nih. Tidak harus punya circle-circle tertentu. Cukup orang ke orang juga termasuk support system menurutku. Aku begitu senang dan lega ketika melihat rekan-rekan dan kawan-kawanku juga mengalami hal yang serupa dan struggling dalam menjalani kuliah ini. Kami sebagai angkatan pun saling sharing-sharing dan mengeluarkan segala keluh kesah kami terhadap tugas yang kiranya membuat segala emosi kami boleh teralurkan pada tempat yang benar tanpa merugikan. Justru itu yang membuat kami menjadi lega dan bisa lanjut pekerjaan kami masing-masing. Fun fact saja, dalam satu bulan, setidaknya aku pernah meluangkan waktu sebanyak 2 jam untuk mengobrol topik apapun dengan teman-teman dekatku. Itu cukup membuatku hidup kembali sebagai orang yang membutuhkan teman ngobrol. - Appreciate myself!
Terakhir, aku juga mengapresiasi diriku ketika berhasil melalui level-level tertentu dalam melaksanakan perkuliahan (misalnya berhasil menyelesaikan satu project). Bentuk apreasiasi bisa bermacam-macam. Satu-satunya bentuk apreasiasi yang paling mudah adalah tidur dengan nyenyak, menonton film di Netflix, dan bermain dengan teman-teman (bisa teman kuliah atau teman SMA yang sama-sama di Jakarta).