Saturday, May 11, 2019

Kepakan Sayapku


Berikut ini adalah sebuah tulisan berupa refleksi yang telah aku buat ketika aku SMA. Refleksi ini kutulis dengan sungguh-sungguh. Terima kasih untuk Ibu Christine yang telah meminta kami siswa-siswa FV1 untuk membuat refleksi ini.
Kepakan Sayapku


Ketika aku melihat gambar burung elang tersebut, saya merasakan bahwa elang merupakan sosok yang pemberani dengan perawakan yang tegas dan kekar. Elang merupakan salah satu binatang yang sangat jelas digambarkan mulai dari mata, paruh, hingga sayap yang begitu jelas sebagai seekor burung. Mata dari elang benar-benar jeli dan sangat tajam dalam melihat dan memperhatikan segala sesuatu di depannya mulai dari predator hingga mangsa yang ada di hadapannya. Ini menunjukkan bahwa elang merupakan seekor burung dan sosok yang siap siaga dalam menghadapi segala sesuatu. Ia mampu terbang kemanapun ia mau untuk mendapatkan mangsa sekaligus untuk hidupnya.
Aku memilih gambar elang karena elang itu begitu pemberani, siap siaga, dan merupakan sosok burung yang ideal dilihat dari perawakannya. Elang juga bukan burung yang ceroboh atau dalam arti lain mudah sekali terbodohi oleh hewan-hewan ataupun manusia. Elang terbang menggunakan sayapnya yang besar dan kekar kemanapun ia mau. Elang menggunakan insting yang kuat dalam mendapatkan targetnya. Elang mampu bergerak dengan cepat ketika dihadang oleh bahaya. Begitupula aku yang harus mampu menjadi seperti elang yang dasarnya dipengaruhi oleh insting. Lebih lagi, manusia memiliki akal budi, hati nurani, yang lebih unggul dari segala hewan manapun. Dengan menggunakan segenap karunia Tuhan tersebut, aku harusnya dapat menggunakan sebaik mungkin untuk menjadi sosok pemberani, siap siaga, dan mengambil keputusan dengan baik.
Cita-citaku untuk beberapa tahun yang kuinginkan adalah menjadi seorang programmer atau Manajer bidang IT (Information Technology) di sebuah perusahaan multinasional. Jika aku bisa, aku ingin membuka sebuah perusahaan di bidang teknologi dan jaringan. Alasan aku bercita-cita menjadi programmer karena aku ingin mengembangkan teknologi yang menjadi faktor utama dalam kehidupan manusia di masa depan nanti. Selain itu, pada dasarnya aku sungguh tertarik pada merancang sesuatu dan membuat sesuatu yang berbau teknologi sejak aku di bangku SMP. Teknologi sudah seperti menjadi “bagian” dalam hidupku sehingga aku bertekad untuk mengembangkan teknologi yang ada saat ini, terutama di bidang jaringan maupun teknisi/sistem sebuah perusahaan.
Target nem yang ingin aku peroleh untuk UNBK Kelas XII tahun depan adalah 360. Aku menargetkan semua matpel bisa meraih nilai 9. Aku bercita-cita untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Institut Teknologi Bandung di jurusan Teknik Informatika (IF). Aku memilih ITB karena ITB merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia, terutama di bidang Teknik. Banyak orang bilang bahwa menjadi maba (mahasiswa baru) ITB sangatlah sulit dan hampir dikatakan mustahil. Tetapi, aku justru terpacu untuk mendapatkan bangku ITB tersebut dengan bantuan dan bimbingan dari Tuhan yang pasti.
Aku mampu untuk mengejar cita-citaku meskipun terbilang sangat sulit karena aku yakin Tuhan pasti akan membantuku dan diiringi dengan kerja keras dan niat yang tangguh dari diriku sendiri. Seperti burung yang mengepak-ngepak sayapnya ke atas setinggi mungkin menggunakan instingnya, demikian pula aku pun juga mampu meraih cita-citaku dengan menggunakan segenap karuniaku yang telah Tuhan berikan kepadaku. Dalam iman dan perbuatan, aku yakin Tuhan akan ikut serta dalam perjalanan menuju cita-citaku. Tuhan selalu memiliki rencana terbaik bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jika ditanyakan seberapa besar kepercayaanku kepada Tuhan dalam mengejar cita-citaku, aku sungguh percaya pada Tuhan yang telah merancangkan segala sesuatu, baik kehidupanku hingga cita-citaku di masa depan. Bila Tuhan tidak mengizinkan aku, aku akan terima semuanya dengan lapang dada dan berusaha untuk memikirkan alternatif lainnya serta berpikir positif bahwa Tuhan memiliki rencana terbaik lainnya yang mungkin tidak aku ketahui. Aku akan terus berusaha meningkatkan kepekaan hatiku untuk mendengarkan suara dari Tuhan tentang apa yang Tuhan mau dan inginkan dariku.
Aku pun sadar bahwa perjalanan imanku tidak sempurna, bahkan terbilang sangat jauh dari kata sempurna. Aku masih mudah khawair dan lupa untuk bertemu Tuhan. Perjalanan imanku seperti bukit dan lembah. Tetapi aku selalu berusaha dan berniat untuk kembali meluruskan perjalanan imanku, bahkan terus naik hingga titik dimana aku benar-benar bisa merasakan suara Tuhan dengan jelas seperti orang-orang beriman yang bisa merasakan kehadiran Tuhan dan keinginan Tuhan. Aku akan terus percaya bahwa aku pun juga harus bisa mencapai tahap tersebut. Amin
Jakarta, 16 Agustus 2017

Michael Hans
XII A1 / 21


 Michael Hans, STEI ITB 2018, 3 Maret 2019

Refleksi tersebut aku tulis sekitar satu setengah tahun yang lalu. Saat ini, aku, Michael Hans, sangat bersyukur karena beberapa doaku telah terjawab dari refleksi tersebut. Nemku ketika SMA mencapai 360.5, meskipun tidak semuanya mendapatkan nilai 90, namun aku benar-benar tidak menyangka bisa tercapai nem tersebut. Sekarang ini, aku juga sudah menjadi mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) di Institut Teknologi Bandung. Sebentar lagi aku akan dijuruskan dan tinggal menunggu waktu agar aku semoga bisa masuk ke Teknik Informatika (IF) sesuai dengan yang kutulis pada refleksi satu setengah tahun lalu tersebut. Aku percaya bahwa Tuhan sudah punya rancangan terbaik dari segala yang tidak kuketahui, seperti pada Perjuangan masuk STEI ITB.
Bandung, 11 Mei 2019


Michael Hans
16518192

Sebuah Refleksi 16 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment