Hallo semua! Berjumpa lagi denganku dalam pengalaman selanjutnya, yaitu Semester Empatku di Teknik Informatika ITB. Wah, tidak terasa aku udah menjalani kuliah setengah perjalanan. 1 tahun menjalani TPB, 1 tahun menjalani IF. Ceritaku selama semester empat lebih didominansi oleh kechaosan perkuliahan ketimbang cerita-cerita lainnya. Namun, bagiku sendiri, semester 4 ini menjadi titik loncatan paling terasa dibandingkan semester-semester berikutnya.
Semester empatku di Teknik Informatika ITB dimulai pada tanggal 13 Januari 2020. Semester 4 ini menurutku cukup menarik dan menantang. Mengapa demikian? Karena pada tanggal 15 Januari 2020, aku dan seangkatanku langsung mendapatkan tugas pertama, yaitu membuat program convex hull. Menarik bukan? Baru hari ketiga perkuliahan sudah mendapatkan tugas pemrograman. Bukan hanya tugas-tugasnya saja yang menarik, melainkan juga kuliah-kuliah yang diajarkan pada semester ini. Bila semester 3 kemarin, lebih banyak mata kuliah dasar Informatika seperti aljabar linear, matematika diskrit, maka semester 4 ini sebaliknya. Hampir seluruh mata kuliah mulai berfokus pada pemrograman juga. Dengan bobot yang sama dengan semester 3, namun menurutku tugas-tugas perkuliahannya jauh lebih berat dibandingkan semester 3. Namun, disinilah titik loncatan yang kumaksud. Perkuliahan yang menantang membuatku semakin terpacu dan senang menjalani hari-hariku di Informatika ITB.
Semester empatku di Teknik Informatika ITB dimulai pada tanggal 13 Januari 2020. Semester 4 ini menurutku cukup menarik dan menantang. Mengapa demikian? Karena pada tanggal 15 Januari 2020, aku dan seangkatanku langsung mendapatkan tugas pertama, yaitu membuat program convex hull. Menarik bukan? Baru hari ketiga perkuliahan sudah mendapatkan tugas pemrograman. Bukan hanya tugas-tugasnya saja yang menarik, melainkan juga kuliah-kuliah yang diajarkan pada semester ini. Bila semester 3 kemarin, lebih banyak mata kuliah dasar Informatika seperti aljabar linear, matematika diskrit, maka semester 4 ini sebaliknya. Hampir seluruh mata kuliah mulai berfokus pada pemrograman juga. Dengan bobot yang sama dengan semester 3, namun menurutku tugas-tugas perkuliahannya jauh lebih berat dibandingkan semester 3. Namun, disinilah titik loncatan yang kumaksud. Perkuliahan yang menantang membuatku semakin terpacu dan senang menjalani hari-hariku di Informatika ITB.
Sebagai
gambaran, berikut ini adalah daftar mata kuliah yang kuambil di semester 4.
1. IF2210
– Pemrograman Berorientasi Objek (3 SKS)
2. IF2211
– Strategi Algoritma (3 SKS)
3. IF2220
– Probabilitas dan Statistika (3 SKS)
4. IF2230
– Sistem Operasi (3 SKS)
5. IF2240
– Basis Data (3 SKS)
6. IF2250
– Rekayasa Perangkat Lunak (3 SKS)
7. AS2005
– Astronomi dan Lingkungan (2 SKS)
Beban
perkuliahan yang ditawarkan hampir semuanya relatif sama, yaitu 3 SKS. Mata
kuliah Astronomi merupakan mata kuliah wajib luar prodi yang kuambil pada
semester ini. Bila Anda ingin membaca ulasanku per mata kuliah tersebut, langsung
saja klik disini. Berikut ini adalah cerita lengkapku terkait menjalani
perkuliahan di semester 4!
Suka-Duka menjalani Semester Empat di Teknik
Informatika ITB
Kembali akan kulanjutkan dengan cerita awal diatas.
Program convex hull merupakan tugas pertama yang kudapatkan di semester ini. Tugas
ini berbobot tugas kecil, sehingga deadline pengerjaan tugas ini relatif
singkat, yaitu hanya seminggu dari hari release tugas tersebut. Dan tentunya, banyak tantangan dan
rintangan lain yang kudapatkan di semester ini. Bila ingin membandingkan seberapa
jauh perbedaan semester 3 dan semester 4, berikut ini adalah daftar tugas yang
kudapatkan dan kukerjakan selama semester 4.
1.
Penyelesaian Convex-Hull dengan Algoritma Brute
Force
2.
Penerapan Algoritma Greedy dalam
Permainan Tower Defense
3.
Perkalian Polinomial
dengan Pendekatan Divide
and Conquer
4.
Simulasi Penyebaran
Virus dengan Algoritma BFS
5.
Penyelesaian 15
Puzzle Game dengan Branch and Bound
6. Ekstraksi Informasi
dari Berita menggunakan Pattern Matching dan Regex
7.
Membuat aplikasi
Karaoke Management System (KMS) - 8 Milestone
8.
Membuat Sistem
Operasi Real-OS - 4 Milestone
9.
Membuat basis data untuk
perusahaan di bidang pariwisata – 3 Milestone
10.
Simple
Calculator dengan Pendekatan Objek
11.
Avatar Duel – Simple
Card Game
Waw! Lebih banyak dari semester 3 kemarin. Dan di
semester 4 ini juga, terdapat istilah milestone, ibaratnya seperti titik checkpoint dan
target-target yang harus diselesaikan pada rentang waktu tertentu. Dengan
adanya sistem milestone ini, aplikasi atau program dibuat secara bertahap sehingga
asisten dan pengembang program bisa mengetahui seberapa jauh program yang sudah
dibuat dan target-target lainnya. Antar-milestone memiliki rentang yang
bervariasi, mulai dari 1 minggu hingga 1 bulan (mayoritas 1 minggu huhuhu). Sisa
tugas tanpa milestone memiliki rentang waktu dari 1 minggu hingga 1 bulan juga,
hanya berbeda dalam tidak adanya checkpoint pengerjaan. Artinya, setiap
kelompok perlu checklist tersendiri terkait program yang dibuat.
Menurutku sendiri, sistem milestone ini lebih
efektif dibandingkan dengan yang sekali kumpul. Fyi, tugas-tugas di Informatika dibagi menjadi dua,
yaitu tugas kecil dan tugas besar. Sistem milestone biasanya diaplikasikan pada
tugas besar. Dan tugas besar itu hobi banget, release nya berbarengan dengan tugas-tugas yang lain. Dan
namanya manusia ya, pernah males juga. Ga sedikit tuh orang yang ngerjainnya
deadliner, kebayang ga tuh kalo tugas besarnya ada 4 di release bersamaan dan semuanya dikumpulkan dalam keadaan full version atau 100% jadi? Mengingat konsep deadliner ini,
bisa stress kalo ngerjain semuanya deadliner.
Karena adanya milestone, jadinya udah ada
tahapan-tahapan pengerjaan yang bisa dikerjakan pada rentang-rentang tertentu. Akibatnya,
setiap mahasiswa gaada lagi tuh alasan deadliner karena setiap tugas sudah
dipertimbangkan waktu pengerjaannya dan dijamin bisa selesai semua oleh sistem
milestone ini.
Menjalani minggu ke-1 sampai minggu ke-4, aku masih
merasa senang dan santai. Tugas besar yang dikeluarkan baru satu, yaitu Greedy
pada Tower Defense. Aku sekelompok dengan orang-orang yang gercep ngerjainnya.
Jadinya, 5 hari sebelum pengumpulan, tugas besar tersebut sudah selesai lebih
awal beserta bonus-bonusnya. Wah, aku bener-bener belajar dari pengalaman
semester 3 deh pokoknya, karena pas semester 3 mungkin tubes pertama, jadinya
ngerjain 1 tubes aja udah blak-blakan dulu. Sekarang, udah mulai terbiasa nih. Dan
setelah melalui semester ini, semakin terbiasa lagi.
Setelah tubes pertama terlewati
Mencium Bau Kechaosan Informatika
Memasukki minggu ke-5 sampai minggu ke-7, bau-bau kechaosan
Informatika sudah tercium! Tugas-tugas bermilestone sudah bermunculan! Mulai
dari basis data, aplikasi Karaoke, dan sistem operasi! Pokoknya gila banget
deh! Tapi aku malah semakin tertantang. Aku bersama teman-temanku berhasil
melalui semuanya itu dengan lancar! Di minggu-minggu ini lah, mulailah jam
tidurku bergeser sedikit (biasanya jam 10, bergeser menjadi jam 12 malam).
Pada awalnya, aku khawatir apabila aku menjadi suka
begadang. Aku takut bisa sampai gatidur gara-gara mengerjakan tugas-tugas ini.
Banyak cerita dari kakak tingkat yang seolah-olah babak belur setelah menjalani
semester 4. Namun, aku terus percaya dan memasang target di semester 4 ini,
yaitu bahwa ”Aku bisa! Aku bisa!”. Di setiap catatan yang kubuat, aku sering
menuliskan quote atau semangat-semangat untuk memulihkan diriku
apabila drop atau lelah. Merupakan hal yang wajar apabila semakin
tinggi tingkatan perkuliahan, maka semakin sulit materi-materi yang akan
diterima. Oleh karena itu, terkadang aku kehilangan semangat belajar saat
bertemu dengan mata kuliah yang relatif sulit. Quote-quote inilah yang membantuku membangkitkan alam bawah
sadar untuk terus bangkit dan berjuang menghadapi medan kesulitan tersebut. Aku
selalu percaya bahwa aku pasti bisa melewati semuanya ini. Aku selalu ingat
bahwa perkuliahan ini merupakan kebutuhanku dan aku pasti bisa. Kembali
mengutip dari perkataan dosen IF, Bpk. Rinaldi Munir, dengan quotenya yang
sangat menyentuh,
“Jangan jadikan tugas-tugas tersebut sebagai
kewajiban, melainkan sebagai kebutuhan.”
Quote inilah yang kupegang dengan erat! Minder
pasti pernah minder, apalagi melihat teman-temanku yang lebih ahli dan jago
dalam memahami perkuliahan dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Namun, aku
selalu percaya bahwa semua akan indah pada waktunya. Aku bersyukur sekali
mempunyai teman-teman yang selalu support dalam menjalani medan kesulitan tersebut. Semua
akan berbuah manis pada waktunya. Inilah yang kubutuhkan, untuk mencapai apa
yang kuinginkan, memang perlu untuk melewati medan kesulitan tersebut. Di saat
orang lain memilih tidak mendengarkan dosen, aku selalu berusaha semaksimal
mungkin untuk memahami apa yang dijelaskan oleh dosen, tidak memandang dosen
tertentu saja, melainkan semua dosen kuperlakukan dengan sama. Karena aku
memiliki prinsip “Ini
tuh aku yang butuh, dosen mah gapeduli aku ngerti atau nggak”.
Dengan prinsip tersebut, aku selalu berusaha
menyerap materi dengan berbagai cara. Seringkali aku bertanya dengan teman sebelahku
dalam materi tertentu. Dan aku juga tidak malu bertanya untuk pc orang-orang
yang mungkin memahami materi yang aku kurang bisa. Banyak deh pokoknya!
Teman-teman yang supportif sangat menunjang perkuliahanku. Dari sini, aku
begitu sadar betapa pentingnya memiliki teman-teman dan orang lain disekitarku.
Mereka lah yang menjadi pendukung hidupku di kala kusendiri menjalani kuliah di
ITB, jauh dari rumah asal. Setiap orang mempunyai spesialisasinya masing-masing.
Ada yang jago di bagian Basis Data, ada yang jago di Sistem Operasi, dan
sebagainya. Dengan begitu, aku juga punya kelompok belajar yang bisa melengkapi
satu sama lain seperti itu. Ketika temanku bertanya, aku menjawab, dan
sebaliknya.
Ekspresi anak IF di deadly weekend
Sampai pada akhir semester 4 pun, aku tetap
bertahan dan berhasil memberikan yang terbaik untuk setiap tugasnya. Meskipun
chaos, namun aku berhasil mencapai target semester 4-ku, yaitu memiliki waktu
tidur selama 8 jam setiap harinya. Aku selalu mementingkan kesehatan
dibandingkan pekerjaanku. Semoga habit ini terus berlangsung hingga aku lulus
nanti!
Menjelang hari pengumuman, aku sangat bersyukur dan
Puji Tuhan, ternyata semuanya berbuah manis pada akhirnya. Hasil-hasil yang
kusangka buruk, ternyata jauh berkebalikan dari yang kupikirkan. Aku senang
dengan hasil yang kuperoleh selama satu semester ini. Harapannya adalah semoga
aku terus senang menggeluti bidang Informatika ini sampai aku kerja nanti.
Akhir Kata
Mungkin itulah ceritaku dan suka-duka hidupku selama
semester empat di Informatika ITB atau semester 4 aku di ITB ini. Ingin cerita
keluh kesahku untuk setiap mata kuliah di ITB? Ayo klik disini! Sekian tulisan
yang bisa kubuat pada hari ini. Terima kasih telah membaca! Semoga bermanfaat
yaa untuk para pembaca!
Senin, 15 Juni 2020
Michael Hans
Teknik Informatika ITB