Tuesday, June 16, 2020

Semester Empat di Teknik Informatika ITB: My Life Story


Hallo semua! Berjumpa lagi denganku dalam pengalaman selanjutnya, yaitu Semester Empatku di Teknik Informatika ITB. Wah, tidak terasa aku udah menjalani kuliah setengah perjalanan. 1 tahun menjalani TPB, 1 tahun menjalani IF. Ceritaku selama semester empat lebih didominansi oleh kechaosan perkuliahan ketimbang cerita-cerita lainnya. Namun, bagiku sendiri, semester 4 ini menjadi titik loncatan paling terasa dibandingkan semester-semester berikutnya.

Semester empatku di Teknik Informatika ITB dimulai pada tanggal 13 Januari 2020. Semester 4 ini menurutku cukup menarik dan menantang. Mengapa demikian? Karena pada tanggal 15 Januari 2020, aku dan seangkatanku langsung mendapatkan tugas pertama, yaitu membuat program convex hull. Menarik bukan? Baru hari ketiga perkuliahan sudah mendapatkan tugas pemrograman. Bukan hanya tugas-tugasnya saja yang menarik, melainkan juga kuliah-kuliah yang diajarkan pada semester ini. Bila semester 3 kemarin, lebih banyak mata kuliah dasar Informatika seperti aljabar linear, matematika diskrit, maka semester 4 ini sebaliknya. Hampir seluruh mata kuliah mulai berfokus pada pemrograman juga. Dengan bobot yang sama dengan semester 3, namun menurutku tugas-tugas perkuliahannya jauh lebih berat dibandingkan semester 3. Namun, disinilah titik loncatan yang kumaksud. Perkuliahan yang menantang membuatku semakin terpacu dan senang menjalani hari-hariku di Informatika ITB.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah daftar mata kuliah yang kuambil di semester 4.

1.     IF2210 – Pemrograman Berorientasi Objek (3 SKS)
2.     IF2211 – Strategi Algoritma (3 SKS)
3.     IF2220 – Probabilitas dan Statistika (3 SKS)
4.     IF2230 – Sistem Operasi (3 SKS)
5.     IF2240 – Basis Data (3 SKS)
6.     IF2250 – Rekayasa Perangkat Lunak (3 SKS)
7.     AS2005 – Astronomi dan Lingkungan (2 SKS)

Beban perkuliahan yang ditawarkan hampir semuanya relatif sama, yaitu 3 SKS. Mata kuliah Astronomi merupakan mata kuliah wajib luar prodi yang kuambil pada semester ini. Bila Anda ingin membaca ulasanku per mata kuliah tersebut, langsung saja klik disini. Berikut ini adalah cerita lengkapku terkait menjalani perkuliahan di semester 4!

Suka-Duka menjalani Semester Empat di Teknik Informatika ITB
Kembali akan kulanjutkan dengan cerita awal diatas. Program convex hull merupakan tugas pertama yang kudapatkan di semester ini. Tugas ini berbobot tugas kecil, sehingga deadline pengerjaan tugas ini relatif singkat, yaitu hanya seminggu dari hari release tugas tersebut. Dan tentunya, banyak tantangan dan rintangan lain yang kudapatkan di semester ini. Bila ingin membandingkan seberapa jauh perbedaan semester 3 dan semester 4, berikut ini adalah daftar tugas yang kudapatkan dan kukerjakan selama semester 4.
      
1.      Penyelesaian Convex-Hull dengan Algoritma Brute Force
2.      Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Tower Defense
3.      Perkalian Polinomial dengan Pendekatan Divide and Conquer
4.      Simulasi Penyebaran Virus dengan Algoritma BFS
5.      Penyelesaian 15 Puzzle Game dengan Branch and Bound
6.      Ekstraksi Informasi dari Berita menggunakan Pattern Matching dan Regex
7.      Membuat aplikasi Karaoke Management System (KMS) - 8 Milestone
8.      Membuat Sistem Operasi Real-OS - 4 Milestone
9.      Membuat basis data untuk perusahaan di bidang pariwisata – 3 Milestone
10.   Simple Calculator dengan Pendekatan Objek
11.   Avatar Duel – Simple Card Game

Waw! Lebih banyak dari semester 3 kemarin. Dan di semester 4 ini juga, terdapat istilah milestone, ibaratnya seperti titik checkpoint dan target-target yang harus diselesaikan pada rentang waktu tertentu. Dengan adanya sistem milestone ini, aplikasi atau program dibuat secara bertahap sehingga asisten dan pengembang program bisa mengetahui seberapa jauh program yang sudah dibuat dan target-target lainnya. Antar-milestone memiliki rentang yang bervariasi, mulai dari 1 minggu hingga 1 bulan (mayoritas 1 minggu huhuhu). Sisa tugas tanpa milestone memiliki rentang waktu dari 1 minggu hingga 1 bulan juga, hanya berbeda dalam tidak adanya checkpoint pengerjaan. Artinya, setiap kelompok perlu checklist tersendiri terkait program yang dibuat.

Menurutku sendiri, sistem milestone ini lebih efektif dibandingkan dengan yang sekali kumpul. Fyi, tugas-tugas di Informatika dibagi menjadi dua, yaitu tugas kecil dan tugas besar. Sistem milestone biasanya diaplikasikan pada tugas besar. Dan tugas besar itu hobi banget, release nya berbarengan dengan tugas-tugas yang lain. Dan namanya manusia ya, pernah males juga. Ga sedikit tuh orang yang ngerjainnya deadliner, kebayang ga tuh kalo tugas besarnya ada 4 di release bersamaan dan semuanya dikumpulkan dalam keadaan full version atau 100% jadi? Mengingat konsep deadliner ini, bisa stress kalo ngerjain semuanya deadliner.

Karena adanya milestone, jadinya udah ada tahapan-tahapan pengerjaan yang bisa dikerjakan pada rentang-rentang tertentu. Akibatnya, setiap mahasiswa gaada lagi tuh alasan deadliner karena setiap tugas sudah dipertimbangkan waktu pengerjaannya dan dijamin bisa selesai semua oleh sistem milestone ini.

Menjalani minggu ke-1 sampai minggu ke-4, aku masih merasa senang dan santai. Tugas besar yang dikeluarkan baru satu, yaitu Greedy pada Tower Defense. Aku sekelompok dengan orang-orang yang gercep ngerjainnya. Jadinya, 5 hari sebelum pengumpulan, tugas besar tersebut sudah selesai lebih awal beserta bonus-bonusnya. Wah, aku bener-bener belajar dari pengalaman semester 3 deh pokoknya, karena pas semester 3 mungkin tubes pertama, jadinya ngerjain 1 tubes aja udah blak-blakan dulu. Sekarang, udah mulai terbiasa nih. Dan setelah melalui semester ini, semakin terbiasa lagi.


Setelah tubes pertama terlewati

Mencium Bau Kechaosan Informatika
Memasukki minggu ke-5 sampai minggu ke-7, bau-bau kechaosan Informatika sudah tercium! Tugas-tugas bermilestone sudah bermunculan! Mulai dari basis data, aplikasi Karaoke, dan sistem operasi! Pokoknya gila banget deh! Tapi aku malah semakin tertantang. Aku bersama teman-temanku berhasil melalui semuanya itu dengan lancar! Di minggu-minggu ini lah, mulailah jam tidurku bergeser sedikit (biasanya jam 10, bergeser menjadi jam 12 malam).

Pada awalnya, aku khawatir apabila aku menjadi suka begadang. Aku takut bisa sampai gatidur gara-gara mengerjakan tugas-tugas ini. Banyak cerita dari kakak tingkat yang seolah-olah babak belur setelah menjalani semester 4. Namun, aku terus percaya dan memasang target di semester 4 ini, yaitu bahwa ”Aku bisa! Aku bisa!”. Di setiap catatan yang kubuat, aku sering menuliskan quote atau semangat-semangat untuk memulihkan diriku apabila drop atau lelah. Merupakan hal yang wajar apabila semakin tinggi tingkatan perkuliahan, maka semakin sulit materi-materi yang akan diterima. Oleh karena itu, terkadang aku kehilangan semangat belajar saat bertemu dengan mata kuliah yang relatif sulit. Quote-quote inilah yang membantuku membangkitkan alam bawah sadar untuk terus bangkit dan berjuang menghadapi medan kesulitan tersebut. Aku selalu percaya bahwa aku pasti bisa melewati semuanya ini. Aku selalu ingat bahwa perkuliahan ini merupakan kebutuhanku dan aku pasti bisa. Kembali mengutip dari perkataan dosen IF, Bpk. Rinaldi Munir, dengan quotenya yang sangat menyentuh,
“Jangan jadikan tugas-tugas tersebut sebagai kewajiban, melainkan sebagai kebutuhan.”

Quote inilah yang kupegang dengan erat! Minder pasti pernah minder, apalagi melihat teman-temanku yang lebih ahli dan jago dalam memahami perkuliahan dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Namun, aku selalu percaya bahwa semua akan indah pada waktunya. Aku bersyukur sekali mempunyai teman-teman yang selalu support dalam menjalani medan kesulitan tersebut. Semua akan berbuah manis pada waktunya. Inilah yang kubutuhkan, untuk mencapai apa yang kuinginkan, memang perlu untuk melewati medan kesulitan tersebut. Di saat orang lain memilih tidak mendengarkan dosen, aku selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memahami apa yang dijelaskan oleh dosen, tidak memandang dosen tertentu saja, melainkan semua dosen kuperlakukan dengan sama. Karena aku memiliki prinsip “Ini tuh aku yang butuh, dosen mah gapeduli aku ngerti atau nggak”.

Dengan prinsip tersebut, aku selalu berusaha menyerap materi dengan berbagai cara. Seringkali aku bertanya dengan teman sebelahku dalam materi tertentu. Dan aku juga tidak malu bertanya untuk pc orang-orang yang mungkin memahami materi yang aku kurang bisa. Banyak deh pokoknya! Teman-teman yang supportif sangat menunjang perkuliahanku. Dari sini, aku begitu sadar betapa pentingnya memiliki teman-teman dan orang lain disekitarku. Mereka lah yang menjadi pendukung hidupku di kala kusendiri menjalani kuliah di ITB, jauh dari rumah asal. Setiap orang mempunyai spesialisasinya masing-masing. Ada yang jago di bagian Basis Data, ada yang jago di Sistem Operasi, dan sebagainya. Dengan begitu, aku juga punya kelompok belajar yang bisa melengkapi satu sama lain seperti itu. Ketika temanku bertanya, aku menjawab, dan sebaliknya.

Deadly Weekend and Survive!


Ekspresi anak IF di deadly weekend

Menjelang minggu ke-9 sampai minggu ke-15, inilah minggu-minggu paling mengerikan menurutku di semester 4. Mengapa? Karena setiap minggunya selalu ada tugas yang perlu dikerjakan! Benar-benar non-stop tugas seolah-olah tidak ada istirahat! Padahal, kalo aku sendiri, sebenarnya tugas-tugas tersebut tidaklah senon-stop itu selama tidak ngerjain deket-deket deadline. Aku pun masih bisa beristirahat dengan cukup dan menyeimbangkan pemahaman materi perkuliahan dengan tugas-tugas besar yang dikerjakan. Kalo bukan karena rasa happy dan kebersamaan sependeritaan bersama teman-teman, mungkin aku tidak akan survive.

Sampai pada akhir semester 4 pun, aku tetap bertahan dan berhasil memberikan yang terbaik untuk setiap tugasnya. Meskipun chaos, namun aku berhasil mencapai target semester 4-ku, yaitu memiliki waktu tidur selama 8 jam setiap harinya. Aku selalu mementingkan kesehatan dibandingkan pekerjaanku. Semoga habit ini terus berlangsung hingga aku lulus nanti!

Menjelang hari pengumuman, aku sangat bersyukur dan Puji Tuhan, ternyata semuanya berbuah manis pada akhirnya. Hasil-hasil yang kusangka buruk, ternyata jauh berkebalikan dari yang kupikirkan. Aku senang dengan hasil yang kuperoleh selama satu semester ini. Harapannya adalah semoga aku terus senang menggeluti bidang Informatika ini sampai aku kerja nanti.

Akhir Kata
Mungkin itulah ceritaku dan suka-duka hidupku selama semester empat di Informatika ITB atau semester 4 aku di ITB ini. Ingin cerita keluh kesahku untuk setiap mata kuliah di ITB? Ayo klik disini! Sekian tulisan yang bisa kubuat pada hari ini. Terima kasih telah membaca! Semoga bermanfaat yaa untuk para pembaca!
Senin, 15 Juni 2020
Michael Hans
Teknik Informatika ITB

2 comments:

  1. Gila hanss, tugas lu banyak bener dah wkwkw semester 4 ini..

    Database di IF ITB make apaan tu hans? Relational database kyk MySQL atau NOSQL kyk MongoDB? hehe kepoo!!

    Btw, pas lagi bahas mata kuliah di semester 4, kayaknya "..klik disini."-nya gabisa diklik deh.. pengen liat juga ulasan yang lain wkwkwk xD


    -Felix.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Database di IF ITB pake MySQL lix kalo buat matakuliah Basdat di Semester 4. Katanya sih kalo udah semester 5 bakal nyoba yg lain kayak MongoDB gt

      Delete